Sebentar lagi masyarakat Indonesia akan memasuki masa simulcast TV analog-digital. Simulcast adalah teknik penyiaran berbarengan dalam dua jenis tayangan yang beda “kelas,” seperti yang banyak dilakukan channel internasional yang bersiaran HD-SD (dan ini juga yang dilakukan oleh BERITASATU dan KOMPAS). Dalam konteks FTA Indonesia, seperti yang saya sebutkan di awal, analog-digital.
Dalam masa simulcast ini masyarakat akan menerima siaran TV yang sama dari dua jenis frekuensi yang berbeda: frekuensi “lama” alias analog dan frekuensi “baru” alias digital yang hanya bisa ditangkap jika sudah melakukan pemasangan STB (set-top-box). Perbedaan analog dan digital terletak pada pembagian frekuensi. Sistem analog, 1 frekuensi hanya diisi 1 TV, maka dalam digital 1 frekuensi bisa diisi hingga 12 TV. Jika dalam sistem saat ini TV yang bisa dinikmati maksimal hanya sejumlah 21 TV (jika menggunakan sistem isi-kosong-isi seperti sekarang) atau sebanyak 42 TV (jika semua frekuensi digunakan secara optimal), maka dengan sistem digital kita bisa menikmati hingga 72 TV (karena setiap wilayah dibatasi hanya 6 frekuensi).
Perbedaan lainnya adalah dalam hal persinyalan. Jika kita saat ini masih mengenal TV “bersemut” ketika sinyal kurang kuat, maka dalam sistem digital kita tidak akan menjumpainya lagi.
Simulcast yang akan segera dilakukan ini dimulai sekitar Oktober atau November 2012 ini di 5 zona, yakni zona 4 (DKI+Banten), zona 5 (Jawa Barat), Zona 6 (Jawa Tengah+Jogja), Zona 7 (Jawa Timur), dan Zona 15 (KepRi).
Dalam sistem digital ini pemerintah mengadakan Lembaga Penyiaran Penyelenggara Penyiaran Multipleksing, atau LPPPM atau LP3M. LPPPM ini yang menjadi “empunya” frekuensi di setiap wilayah layanan di setiap zona. Satu zona ada 6 LPPPM, dengan 1 khusus untuk LPPPM LPP TVRI, sehingga yang terbuka untuk swasta ada 5 frekuensi. Seleksi pemilik 5 frekuensi ini sudah dilaksanakan. Siapakah pemiliknya? Menurut Siaran Pers No. 65/PIH/KOMINFO/7/2012 tentang Pengumuman Seleksi Lembaga Penyiaran Penyelenggara Penyiaran Multipleksing berikut ini adalah para pemegang frekuensi di setiap zona.
- Pengumuman No. 05/TIM-SEL/TVDTT/ZONA-4/07/2012 tentang Seleksi Lembaga Penyiaran Penyelenggara Penyiaran Multipleksing Pada Penyelenggaraan Penyiaran Televisi Digital Terestrial Penerimaan Tetap Tidak Berbayar (Free to Air) Zone Layanan 4 (DKI Jakarta dan Banten).
Berdasarkan Penetapan Hasil Seleksi LPPPM No. 04/TIM-SEL/TVDTT/ZONA-4/07/2012 tanggal 30 Juli 2012. Tim Seleksi LPPM menetapkan HASIL SELEKSI berdasarkan abjad berturut-turut sebagai berikut:
No. |
Nama Badan Hukum |
Nama Sebutan di Udara |
a. |
PT Banten Sinat Dunia Televisi |
BSTV |
b. |
PT Lativi Media Karya |
TVOne |
c. |
PT Media Televisi Indonesia |
Metro TV |
d. |
PT Surya Citra Televisi |
SCTV |
e. |
PT Televisi Transformasi Indonesia |
Trans TV |
-
Pengumuman No. 05/TIM-SEL/TVDTT/ZONA-5/07/2012 tentang Seleksi Lembaga Penyiaran Penyelenggara Penyiaran Multipleksing Pada Penyelenggaraan Penyiaran Televisi Digital Terestrial Penerimaan Tetap Tidak Berbayar (Free to Air) Zone Layanan 5 (Jawa Barat).
Berdasarkan Penetapan Hasil Seleksi LPPPM No. 04/TIM-SEL/TVDTT/ZONA-5/07/2012 tanggal 30 Juli 2012. Tim Seleksi LPPM menetapkan HASIL SELEKSI berdasarkan abjad berturut-turut sebagai berikut:
No. |
Nama Badan Hukum |
Nama Sebutan di Udara |
a. |
PT Cakrawala Andalas Televisi Bandung dan Bengkulu |
ANTV Bandung |
b. |
PT Indosiar Bandung Televisi |
Indosiar Bandung |
c. |
PT Media Televisi Bandung |
Metro TV Jabar |
d. |
PT RCTI Satu |
RCTI Network |
e. |
PT Trans TV Yogyakarta Bandung |
Trans TV Bandung |
-
Pengumuman No. 05/TIM-SEL/TVDTT/ZONA-6/07/2012 tentang Seleksi Lembaga Penyiaran Penyelenggara Penyiaran Multipleksing Pada Penyelenggaraan Penyiaran Televisi Digital Terestrial Penerimaan Tetap Tidak Berbayar (Free to Air) Zone Layanan 6 (Jawa Tengah dan Yogyakarta).
Berdasarkan Penetapan Hasil Seleksi LPPPM No. 04/TIM-SEL/TVDTT/ZONA-6/07/2012 tanggal 30 Juli 2012. Tim Seleksi LPPM menetapkan HASIL SELEKSI berdasarkan abjad berturut-turut sebagai berikut:
No. |
Nama Badan Hukum |
Nama Sebutan di Udara |
a. |
PT GTV Dua |
Global TV |
b. |
PT Indosiar Televisi Semarang |
Indosiar Semarang |
c. |
PT Lativi Mediakarya Semarang-Padang |
TVOne Semarang |
d. |
PT Media Televisi Semarang |
Metro TV Jawa Tengah |
e. |
PT Trans TV Semarang Makassar |
Trans TV Semarang |
-
Pengumuman No. 05/TIM-SEL/TVDTT/ZONA-7/07/2012 tentang Seleksi Lembaga Penyiaran Penyelenggara Penyiaran Multipleksing Pada Penyelenggaraan Penyiaran Televisi Digital Terestrial Penerimaan Tetap Tidak Berbayar (Free to Air) Zone Layanan 7 (Jawa Timur).
Berdasarkan Penetapan Hasil Seleksi LPPPM No. 04/TIM-SEL/TVDTT/ZONA-7/07/2012 tanggal 30 Juli 2012. Tim Seleksi LPPM menetapkan HASIL SELEKSI berdasarkan abjad berturut-turut sebagai berikut:
No. |
Nama Badan Hukum |
Nama Sebutan di Udara |
a. |
PT Cakrawala Andalas Televisi |
ANTV |
b. |
PT Global Informasi Bermutu |
Global TV |
c. |
PT Media Televisi Indonesia |
Metro TV |
d. |
PT Surya Citra Televisi |
SCTV |
e. |
PT Televisi Transformasi Indonesia |
Trans TV |
-
Pengumuman No. 05/TIM-SEL/TVDTT/ZONA-4/07/2012 tentang Seleksi Lembaga Penyiaran Penyelenggara Penyiaran Multipleksing Pada Penyelenggaraan Penyiaran Televisi Digital Terestrial Penerimaan Tetap Tidak Berbayar (Free to Air) Zone Layanan 15 (Kepulauan Riau).
Berdasarkan Penetapan Hasil Seleksi LPPPM No. 04/TIM-SEL/TVDTT/ZONA-15/07/2012 tanggal 30 Juli 2012. Tim Seleksi LPPM menetapkan HASIL SELEKSI berdasarkan abjad berturut-turut sebagai berikut:
No. |
Nama Badan Hukum |
Nama Sebutan di Udara |
a. |
PT RCTI Sepuluh |
RCTI Network |
b. |
PT Surya Citra Pesona Media |
SCTV Batam |
c. |
PT Trans TV Batam Kendari |
Trans TV Batam |
Dalam pengumumannya tersebut, Tim Seleksi LPPPM juga menyebutkan, bahwa kepada peserta seleksi yang berkeberatan atas pengumuman hasil tersebut, diberikan kesempatan pada tanggal 31 Juli s/d. 2 Agustus 2012 untuk menyampaikan sanggahan secara tertulis yang ditujukan kepada Tim Seleksi LPPPM Pada Penyelenggaraan Penyiaran Televisi Digital Terestrial Penerimaan Tetap Tidak Berbayar (Free to Air).
Jadi kemungkinan masih bisa terjadi perubahan di susunan LPPPM ini. Namun sampai saya menulis tulisan ini, saya tidak mendengar kabar adanya penyanggah atas keputusan ini.
Walaupun ada pro kontra atas TV digital ini, tapi sebaiknya kita tanggapi positif saja perkembangan ini, karena bagaimanapun juga teknologi berkembang begitu cepat dan kita akan tertinggal jika harus menunggu UU yang begitu lama membahasnya.
Aneh juga ya masalah BSTV ini. Belum siaran tapi udah lolos seleksi
Tapi kok nama perusahaannya aneh-aneh ya? GTV Dua, RCTI Sepuluh, Lativi Media Karya Semarang-Padang, dll
BSTV ini nanti aku bikinin artikel baru 🙂
Ngga aneh lah, kan emang syaratnya pemerintah harus berbentuk badan hukum lokal hoho
Kalau namanya pakai kota/daerah masih wajar, nah kalau misalnya GTV Dua, RCTI Satu, RCTI Sepuluh? Kalau pakai nomor wilayah layanan masih wajar deh hoho
Ya pasti ada kebijakan perusahaan kenapa bikin nomor sendiri hehe
1 frekuensi bisa muat lbh dr 12 loh, tergantung bitratenya. DVB-T2 itu bitrateny 40Mbps kalo mao siaran sd dgn bitrate 1Mbps, bisa muat 40 saluran. Tentu saja smakin sdikit bitrate, kualitasny jg mkin jelek.
Bisa jg 1 frekuensi buat 1 saluran, kalo mao siaran hd kualitas bluray. tp biasany siaran hd bitrateny 8Mbps, jd bs muat 5 channel. Jd satu wilayah layanan bisa ada 30 channel hd.
gw liat jg d nexmedia, bitrateny jg kurang dr 1.5Mbps. Jd kl mux ny dvb t2 bisa dpt lbh dr 20 channel
Terima kasih informasinya. Tapi sama pemerintah kelihatannya dibatasi 12, menteri bolak-balik bilang 12 soalnya hehe
12 sdtv dlm 1 mux pasti bgs, klo 12 hdtv gmn th?
Takutny masyarakat ketipu soalny kominfo udah janjiin bakal ada 72 kanal.
Maksimalnya 12, tapi kan kalo masalah “ngejualnya” kelihatannya terserah yang punya mux. Mungkin yang mau siaran HD beli 2 kanal karena butuh bitrate gede atau gimana, jadi kurang dari 12 juga bisa. Tapi ga mungkin full 72 juga kan? TVRI aja cuma 4 di Jakarta, di luar Jakarta mungkin cuma 3 malah hehe
Sebenarnya aku masih agak bingung. Berarti Oktober-November nanti apa kita d sarankan harus menggunakan TV Digital d tiap rumah, atau seperti apa?
Ya mau digital atau tetep analog terserah pemilik rumah. Itu kan digitalnya masih ujicoba sampai 2017. Nah nanti di 2018 udah ga ada analog, jadi full digital 🙂
Tapi kalau mau pasang digital tunggu jadwal pastinya aja. Kalo kita di jawa Timur mungkin masih di Surabaya dulu, Malang dan lain-lainnya masih lama hehe
tapi kelihatannya jarak waktu Surabaya dan Malang tidak akan terlampau lama, soalnya infrastruktur di Malang kan sudah lumayan lengkap (misal Transmitter Oro-Oro Ombo, Batu). Jadi kemungkinan tinggal memanfaatkan saja. Paling hanya beberapa penambahan perangkat misal Multiplekser DVB-T2 dan transmitter digital.
Dan yang pasti, momen-momen yang ditunggu adalah ketika momen Analog switch-off (saya sering browsing di youtube dan menemukan banyak sekali yang merekam dan mengupload detik-detik terakhir siaran analog tersebut, misal siaran BBC di UK, siaran televisi Jepang, AS, dan masih banyak lagi yang lainnya).
Yep, itu masih beberapa tahun lagi….
(BTW, Set-Top-Box gratis dari Kominfo odis opo kadit yo? Hehe…)
Halo Mas Mirza 🙂
Ya mudah-mudahan ngga terlalu lama. Betul juga memang kalo infrastruktur kita di Batu udah cukup bagus
Wah, itu memang bakal ditunggu pasti. Tapi masih 6 tahun lagi hehe
Wah, lek iku ayas kadit itreng sam. Tapi lek TV sing nganem tender kan ono kewajiban bagi-bagi STB. Ga pati akeh ancen jumlahe, tapi kan nayamul lek misale entuk gratisan hihi
Dave. D rumah kakekku d daerah purwantoro nonton TV.nya itu bukan pke antena tapi pke kabel yg warna merah kuning putih itu. Tapi buat ganti channelnya itu ya ttp pke remote TV tsb. Itu pke apa ya? Katanya itu molor kabel dari hamid rusdi k rumah gtu. Isi acaranya ada TV lokal batu tv, Malang tv, lalu ada TV sports kyk espn star. Ada Fox movies premium, Star World, dan ada tv China kyk Star Xing Kong, TVB8 dll. Dan mengejutkannya ada SurabayaTV. Anehnya bbrapa channel itu ada tulisan TelkomVisionnya d antara gg ada. Bayarnya perbulan 50rb. Kalo 2 tv 65rb/bln.. Itu aku masih blm paham itu pake apa. Apa antena atau parabola atau bkn..
Itu TV kabel analog kelihatannya. Cuma agak aneh juga kalo analog pakai RCA (merah-kuning-putih). Biasanya TV kabel analog pakai kabel RF (kabel antena)
Itu di pusatnya kemungkinan source nya 3: antena, parabola FTA sama parabola pay TV
Hamid Rusdi ya? Kantornya yang ada parabolanya gede sama ada tulisannya K-tv itu bukan ya?
Nah iya dave. K-tv namanya. Ad tmbahan, khusus channel atv d gnti sm lejel tv, batu tv d gnti BaliTV. Lalu kmaren smpat ad afc (asian food channel) d gnti sm ap lupa aku..
Ternyata K-tv di Hamid Rusdi itu TV kabel? Wah aku baru tau loh hihi
Ternyata ada TV kabel juga di Malang. Kirain cuma ada TV kabel ilegal hehe
Waaah, kacau. Kok atv sama Batu tv malah diilangin toh…
Surabaya TV kan dulu pakai kanalnya TV Edukasi (44 UHF), mulai 2003 – 2010.
ini listnya dari K-TV
1. LBSTV
2. SCTV
3. RCTI
4. tvOne
5. METROTV
6. TVRI
7. Space toon
8. Indosiar
9. TRANS|7
10. TRANS|TV
11. antv
12. GlobalTV
13. jtv
14. MNCTV
15. BaliTV
16. MalangTV
17. LBSTV K-Drama
18. tv arab gg tau namaya
19. Al Quran Al Kareem
20. Al-Jazeera
21. NHK World
22. C-SPAN/VOA
23. Channel News Asia
24. Bhinneka TV Network
25. Discovery Channel
26. Nat Geo Wild
27. Jim Jam
28. Cartoon Network
29. nick Pakistan
30. STAR Xing Kong
31. SurabayaTV
32. Fox Movies Premium
33. Lotus Macau
34. Star World
35. Star Sports (Telkom Vision)
36. espn (Telkom Vision)
37. National Geographic
38. DWTV Deutch / 2DE
39. DWTV Asien
40. B4U Music India
41. Channel [V] China
42. Phoenix
43. FashionTV
44. TV5 Monde Asie
ini list smpai tgl 2 Sept 2012
Wah terima kasih listnya. Susunannya agak aneh juga karna ada nick Pakistan yang sebenernya ikut India/Middle East (kalo di kelompoknya FOX, Pakistan ikut Middle East. Kalo yang lain biasanya ikut India). Tapi pilihan channel internasionalnya banyak juga, walaupun ada beberapa bukan premium tapi udah bisa kasih nilai tambah. Bagus 🙂