UBTV Malang Resmi Pindah ke 57 UHF

Setelah sebelumnya sempat menginformasikan via running text, mulai 28 Juli 2015 stasiun televisi milik Universitas Brawijaya, UBTV, resmi berpindah ke 57 UHF analog.

Pantauan melalui antena di Kota Malang mendapati siaran UBTV yang terus dipancarkan selama 24 jam (walaupun tidak ada program alias color bar saja, karena program hanya disiarkan beberapa jam dari sore ke malam hari) sudah tidak lagi terdeteksi di 56 UHF analog. Siaran UBTV kini bersebelahan persis dengan NET. di 58 UHF analog setelah sebelumnya bersebelahan persis dengan METRO TV di 55 UHF analog.

Perpindahan ini merupakan perpindahan kali kedua bagi UBTV. Sebelumnya, UBTV sempat mengudara di 51 UHF analog, dan kemudian berpindah ke 56 UHF. Tidak lama berselang dari kepindahan pertama tersebut, MHTV Malang mulai mengudarakan siarannya di 52 UHF analog.

Akankah perpindahan kali ini mengisyaratkan hal yang sama: “adanya stasiun televisi baru di Malang Raya?” Hal ini belum dapat saya pastikan hingga saat ini.

Sementara itu di kawasan Oro-Oro Ombo, Kota Batu, belum ada perkembangan mengenai bangunan transmisi baru. Pun demikian dengan pembongkaran, juga tidak terjadi. Padahal, ada beberapa stasiun televisi yang defunct alias tidak lagi beroperasi di Malang Raya, sebut saja NAA TV, mahameru tv, FTV, dan sejumlah nama lainnya. Dari pantauan saat ini ada salah satu tower yang “rumah”nya (karena tidak dalam bentuk gedung transmisi) memiliki tanda berupa stiker NAA TV, dengan beberapa panel box masih menempel di towernya.

Adapun “rumah” lainnya yang dulu dipergunakan mahameru tv dan dulu sempat ditulis “dalam sengketa” hingga kini nampak kosong dengan tower yang tetap berdiri tinggi menjulang bersama beberapa panel box di ujungnya. Ketika beroperasi dulu, mahameru tv mengudara di 52 UHF analog, dan saat ini frekwensinya digunakan oleh MHTV Malang yang transmisinya berada di “rumah” yang lain, dekat gedung transmisi rtv-METRO TV dan NET.

Sementara itu di Griya Coban Rais milik Batu tv sempat tampak ada pengerjaan pemasangan panel box di towernya bulan puasa lalu, sehingga kini kedua tower Batu tv telah terpasang panel box berwarna merah, setelah sebelumnya hanya satu tower yang ada panel boxnya. Setelah pengerjaan tersebut nampak ada perbaikan kualitas sinyal di 48 UHF analog. Belum saya ketahui apakah kedua tower itu memang difungsikan untuk aktivitas siaran Batu tv atau ada penyewa baru di sana. Kalaupun memang ada penyewa baru, perkiraan saya penyewa tersebut adalah AREMA TV yang mungkin masih melakukan konfigurasi pada perangkat transmisinya, karena saat ini hanya AREMA TV yang terdeteksi sebagai siaran baru di Malang Raya.

Perkembangan lainnya, GAJAYANA TV di 28 UHF analog baru saja melakukan penguatan daya untuk siarannya sehingga sempat menghentikan program dan hanya menyiarkan color bar dan logo serta running text beberapa hari lalu. Sementara itu “tetangga terdekat”nya, AREMA TV, justru kembali menghilang setelah lebaran lalu. Hingga kini siaran AREMA TV yang menggunakan 27 UHF analog belum kembali terdeteksi.

Leave a comment