INDOSIAR Baru… Inilah yang saya tunggu sejak bulan Oktober 2012 kemarin, ketika saya mulai mengetahui perubahan total yang akan dilakukan INDOSIAR di bawah komando Indra Yudhistira. Bahkan sesungguhnya telah lebih lama lagi saya menunggu perubahan di INDOSIAR, yakni sejak INDOSIAR menjadi satu dengan SCTV di bawah bendera EMTEK. Memang, sejak berada di bawah EMTEK, ada perubahan yang cukup berarti dalam finansial INDOSIAR yang otomatis menggambarkan perbaikan kinerja di INDOSIAR.
Perubahan itu dijanjikan hadir mulai 11 Januari 2013. Hal ini ditandai dengan 3 program spesial yang hadir di layar INDOSIAR. Sejak pagi, ada Semarak HUT Pagi mulai pukul 8.00 yang sayangnya tidak bisa saya tonton hari itu. Namun, saya bertekad untuk tidak melewatkan Semarak Pesta yang tayang mulai sore harinya. Sepintas lalu, program ini memang mirip dengan ShowCase di KOMPASHD. Studio 5 berubah pada sore itu.
Tidak hanya program, tapi juga perubahan pada layar. Jika selama beberapa tahun ke belakang INDOSIAR menggunakan “LIVE” sebagai penanda siaran langsung, mulai 11 Januari 2013 ini INDOSIAR menggunakan “LANGSUNG” dengan desain yang agak mirip KOMPASSD, yaitu dengan ikon WiFi di samping kiri tulisan “LANGSUNG” itu. Penanda siaran langsung itu mulai muncul sejak program berita FOKUS PAGI yang mulai tayang pada pukul 5.55 pagi WIB.
Malam hari, pukul 8.03 WIB, Konser Raya 18 Tahun INDOSIAR Warnai Indonesia dimulai. Konser ini dibuka dengan grafis yang sangat Indonesia, yang kemudian berlanjut ke Mata Elang International Stadium di Ancol, tempat acara ini berlangsung. Panggungnya begitu besar, jauh lebih besar dari panggung-panggung yang pernah dibuat INDOSIAR untuk ulang tahunnya. Agnes Monica yang saya lihat jarang berada di acara ulang tahun INDOSIAR tahun ini muncul sebagai pembuka di acara ini, yang kemudian tampil lagi di segmen lain.
Pada segmen ketiga, penanda siaran langsung INDOSIAR berubah desain menjadi tulisannya saja, dengan lokasi di bawahnya.
Konsep musik yang dibawa juga berbeda. Orkestra yang jarang terlihat di INDOSIAR kecuali pada program-program impornya, kali ini muncul. Erwin Gutawa dan Andi Rianto mengisi acara ini, dua dirigen andal yang sudah sering kita lihat di program musik SCTV Harmoni.
Masuk segmen 5, perwujudan INDOSIAR baru nampak. Setelah sebuah tarian artistik, station ID baru diluncurkan di segmen ini, yang kemudian diikuti dengan sambutan dari direktur INDOSIAR. Melihat station ID baru itu, saya sempat teringat pada station ID atv Batu, yang one-person oriented. Sementara itu sambutan dari direktur INDOSIAR yang biasanya dilakukan di green room, kini dilakukan di semacam dermaga.
Desain iklan baru juga mulai dipakai. Mungkin sudah dipakai mulai dari beberapa jam sebelumnya. Saya kurang memerhatikan masalah iklan desain baru ini.
Kombinasi pengambilan gambar yang memang sudah artistik dari INDOSIAR, pengalaman SCTV dengan Harmoni (saya yakin ada orang SCTV di dalam konser ini, sedikit), dan pengalaman Indra Yudhistira membuat saya sangat terpuaskan dengan apa yang tersaji di layar INDOSIAR pada Jumat malam. Sayangnya, karena kesibukan, saya tidak bisa melanjutkan menonton acara ini hingga tuntas. Saya hanya menonton hingga tulisan ini terbit. Tapi setidaknya, bagian terpentingnya telah saya lihat.
Tantangan INDOSIAR cukup besar. Saya melihat INDOSIAR kembali mengangkat cerita tradisional Brama Kumbara. Tentu akan ada beberapa hal yang kemarin menjadi bahan olokan, seperti elang, dan berbagai “keajaiban” lainnya yang sesungguhnya memang ada dalam cerita tersebut. Asalkan penempatannya tepat, sesungguhnya semua bisa menjadi cerita yang menarik. Saya harap INDOSIAR mampu melihat arah perjalanan PH yang memproduksi Brama Kumbara sehingga tidak akan terjadi lagi Batman masuk ke tanah Jawa seperti pada Tutur Tinular Versi 2011 yang akhirnya berhenti di tengah jalan.
Bagaimana INDOSIAR baru menurut teman-teman? Beri nilai pada INDOSIAR baru di sini sampai 31 Januari 2013 11:59 malam WIB