Dalam berbagai kesempatan, pihak Universitas Brawijaya mengatakan bahwa stasiun televisinya, UBTV, merupakan stasiun televisi digital. Selain itu UBTV juga mengaku melakukan siaran menggunakan tiga frekuensi dengan wilayah bertingkat: Malang Raya, Jawa Timur, dan nasional. Harus saya tegaskan sekali lagi, saya belum pernah mendengar pembagian frekuensi yang seaneh ini.
Kembali, berhubungan dengan frekuensi. Saya belum berposisi di Malang, ketika ada Denny memberi kabar di blog ini bahwa UBTV bisa ditangkap secara analog. Segera ketika saya sampai di Malang, saya cari UBTV. Benar saja, kini frekuensi 51 UHF analog di Malang Raya telah terisi siaran percobaan UBTV. Gambarnya hitam putih, bersemut, suara cukup jelas, seperti digambarkan Denny.
Pertanyaannya: apakah UBTV salah jalur dengan mengudara di analog? Atau memang izinnya analog tapi mengaku digital? Atau diberi keistimewaan untuk bersiaran analog dan digital (padahal izin baru televisi analog sudah tidak diberikan)? Entahlah, saya jadi kurang yakin dengan jawaban apapun yang diberikan oleh UBTV. Terlalu banyak pernyataan yang “aneh” yang dikeluarkan UBTV, seperti yang pernah saya tulis beberapa waktu lalu. Yang pasti, kenyataannya, siaran UBTV sekarang tertangkap di analog.
Bagi teman-teman di Malang yang punya akses ke TV digital, mohon bantu dicek apakah UBTV ada di siaran digital, dan bisa memberikan kabar ke blog ini.