Akhir-akhir ini (atau kurang lebih sebulan yang lalu) Hary Tanoe, bos besar MNC, diperiksa KPK pada tanggal 28 Juni 2012. Isunya karena kasus pajak. Saya mencoba mengikuti kasus ini. Saya ingin tahu saja bagaimana bos dari berbagai perusahaan ini menjawab pertanyaan dari pelaku media, sedangkan Hary Tanoe sendiri juga orang yang menaungi berbagai media.
Ditanya oleh banyak wartawan, ternyata Hary Tanoe menjawab dengan santai dan sedikit curhat juga, tentang bagaimana tvOne dan Koran Tempo begitu keras membahas kasusnya. Ada beberapa lagi yang ia sampaikan sebelum kemudian “mencuri promosi” (karena waktu ditanya banyak wartawan saat itu tvOne menyiarkannya secara langsung. Saya menonton melalui tvOne karena tvOne begitu “serius” menanggapi berita yang satu ini dan saya punya feeling pasti tvOne akan menyiarkan langsung jumpa pers Hary Tanoe).
“Dan saya juga ingin menyampaikan ke temen-temen semua ya mungkin ini belum diketahui temen-temen di media bahwa kita di MNC tahun ini ingin mengubah Global TV menjadi televisi berita,” kira-kira begitulah yang disampaikan oleh Hary Tanoe.
Saya langsung kaget mendengarnya. Global TV akan menjadi TV berita?
Itu sekitar satu bulan yang lalu. Di akhir Juli ini beredar lagi kabar baru yang mengejutkan. Terutama di twitter, banyak yang mengabarkan bahwa Karni Ilyas, Pemimpin Redaksi tvOne (atau kira-kira itulah jabatannya, saya kurang tahu persisnya) akan segera pindah dari TV milik Bakrie itu ke TV milik Hary Tanoe, Global TV. Cukup mengejutkan untuk saya karena saya pikir Karni Ilyas akan tetap berada di tvOne karena sudah menjadi ikon dari tvOne dengan Bang One. Tapi apakah kabar ini benar?
Pihak Global TV sendiri dari beberapa media berita daring (=dalam jaringan, Bahasa Inggrisnya “online”) yang saya baca tidak mengiyakan berita ini. Mereka bilang Global TV maupun MNC tidak dalam posisi mendekati Karni Ilyas. Di pihak lain, Karni Ilyas sendiri juga tidak mengkonfirmasi hal ini. Beberapa media yang menghubunginya hanya mendapati jawaban bahwa ia sedang rapat, entah itu jawaban dari Karni Ilyas sendiri maupun jawaban dari sekertarisnya.
Tentang siapa yang akan mengarsiteki Global TV menjadi TV berita, saya tidak ingin membahasnya. Kita tunggu saja. Yang pasti, dulu Global TV juga pernah bersama Rosiana Silalahi, yang sama-sama alumnus Liputan 6 SCTV. Saya belum melihat lagi apakah Rosiana Silalahi masih di sana atau sudah pindah lagi.
Tapi saya ingin menyoroti pergerakan Global TV akhir-akhir ini.
Di tahun ini Global TV secara “mendadak” (lagi) berganti logo. Setelah 10 tahun menggunakan logo dengan ikon huruf “G” (mulai dari tvG hingga ke logo terakhir dengan bentuk huruf G yang berbeda), tahun ini Global TV melepas ikon huruf G itu. Logonya menjadi mirip dengan MNC TV dan SINDO TV (lebih lengkapnya silahkan baca di tulisan “Ganti Logo Dadakan” di blog ini).
Setelah re-launch itu, sekitar bulan Mei program berita singkat “Kilas Global” tayang kembali. Kali ini Kilas Global tayang 3 kali sehari. Program “Global Siang” yang sempat “mati dilindas” program komedi mulai tayang lagi. Setelah “Global Malam,” ada program yang sepertinya merupakan program baru, yaitu program berita “Global Sport.” Terakhir, ada program dialog baru “Indonesia Bicara” yang tayang sebelum Global Siang. Sementara program berita “Berita Global” tetap eksis.
Saya pikir memang Global TV ingin “mengembalikan porsi divisi berita” dengan menghidupkan kembali dan menambahkan beberapa program baru di jajaran program berita Global TV. Tapi dengan pernyataan Hary Tanoe bahwa Global TV akan dijadikan TV berita, saya mulai memahami pergerakan Global TV akhir-akhir ini.
Global TV memang berulang kali berubah. Dari format awal yang ingin menjadi TV Islam ketika diusung ICMI; kemudian kurangnya dana membuat Global TV “terpaksa dijual” dan akhirnya berada di bawah MNC dan memulai siaran dengan menjadi TV remaja dengan menjadi relayer MTV Indonesia; dan selanjutnya menjadi TV keluarga muda dengan program sendiri, memproduksi program MTV, dan membawa konten nickelodeon; hingga sekarang ini menjadi TV keluarga dengan menghilangnya produk MTV Indonesia dan menipisnya jatah siaran nickelodeon. Dengan pergerakan terakhir yang akan dilakukan ini (dari TV keluarga menjadi TV berita) akankah Global TV berhenti berubah wajah?
Akan seperti apakah Global TV yang menjadi TV berita? Akankah seperti TV/channel berita yang sudah ada (METRO TV, tvOne, dan BERITASATU)? Atau menjadi TV berita yang benar-benar baru? Atau menjadi “setengah” TV berita dengan tetap menyisakan program entertainment?
Kita tunggu saja akan seperti apa Global TV ini nanti. Mudah-mudahan tidak berujung seperti MNC News yang “hanya” mengumpulkan program berita dari TV dan channel milik MNC, karena sepengetahuan saya, MNC News (dulu) “hanya” menayangkan Seputar Indonesia RCTI, Lintas MNC TV, program berita Global dari Global TV, beberapa program berita “setengah” lokal dari MNC TV dan Global TV, juga beberapa program infotainment dari RCTI, MNC TV, dan Global TV serta sedikit produk MNC News sendiri seperti MNC Today (program berita Bahasa Inggris) dan Kilas Indonesia serta Kilas Internasional.