Bingung dengan KPI

Saya sedang “jalan-jalan” di website KPI. Biasanya memang saya baca tulisan tentang peringatan/teguran/sanksi yang dikirim KPI ke berbagai stasiun TV di Indonesia (terutama di Jakarta). Tapi saya bingung dengan teguran yang satu ini.

Sebetulnya, teguran ini ditujukan untuk Program Berita Seputar Indonesia Pagi atau kepada MNC TV? Atau jangan-jangan pada tanggal 2 Juli 2012 RCTI dan MNC TV bertukar program berita? RCTI menyiarkan Lintas Pagi dan MNC TV menyiarkan Seputar Indonesia Pagi?

Dua kalimat terakhir di paragraf sebelumnya jangan ditanggapi serius. Tidak mungkin kan RCTI dan MNC TV bertukar program berita? Hehehe. Tapi saya yakin kemungkinan besar kita sudah mengetahui teguran ini ditujukan kepada yang mana. Saya harap KPI lebih teliti lagi dalam menampilkan teguran ini, karena KPI sebagai komisi tertinggi yang mengawasi konten siaran yang salah kok malah salah juga memberikan teguran? Kalau kita yang di sini kan wajar salah, karena kita datanya tidak selengkap KPI hehe.

Mohon maaf kepada KPI untuk kritikan saya ini, mungkin kalimatnya kurang berkenan.

Global TV Dijadikan TV Berita?

Akhir-akhir ini (atau kurang lebih sebulan yang lalu) Hary Tanoe, bos besar MNC, diperiksa KPK pada tanggal 28 Juni 2012. Isunya karena kasus pajak. Saya mencoba mengikuti kasus ini. Saya ingin tahu saja bagaimana bos dari berbagai perusahaan ini menjawab pertanyaan dari pelaku media, sedangkan Hary Tanoe sendiri juga orang yang menaungi berbagai media.

Ditanya oleh banyak wartawan, ternyata Hary Tanoe menjawab dengan santai dan sedikit curhat juga, tentang bagaimana tvOne dan Koran Tempo begitu keras membahas kasusnya. Ada beberapa lagi yang ia sampaikan sebelum kemudian “mencuri promosi” (karena waktu ditanya banyak wartawan saat itu tvOne menyiarkannya secara langsung. Saya menonton melalui tvOne karena tvOne begitu “serius” menanggapi berita yang satu ini dan saya punya feeling pasti tvOne akan menyiarkan langsung jumpa pers Hary Tanoe).

“Dan saya juga ingin menyampaikan ke temen-temen semua ya mungkin ini belum diketahui temen-temen di media bahwa kita di MNC tahun ini ingin mengubah Global TV menjadi televisi berita,” kira-kira begitulah yang disampaikan oleh Hary Tanoe.

Saya langsung kaget mendengarnya. Global TV akan menjadi TV berita?

Itu sekitar satu bulan yang lalu. Di akhir Juli ini beredar lagi kabar baru yang mengejutkan. Terutama di twitter, banyak yang mengabarkan bahwa Karni Ilyas, Pemimpin Redaksi tvOne (atau kira-kira itulah jabatannya, saya kurang tahu persisnya) akan segera pindah dari TV milik Bakrie itu ke TV milik Hary Tanoe, Global TV. Cukup mengejutkan untuk saya karena saya pikir Karni Ilyas akan tetap berada di tvOne karena sudah menjadi ikon dari tvOne dengan Bang One. Tapi apakah kabar ini benar?

Pihak Global TV sendiri dari beberapa media berita daring (=dalam jaringan, Bahasa Inggrisnya “online”) yang saya baca tidak mengiyakan berita ini. Mereka bilang Global TV maupun MNC tidak dalam posisi mendekati Karni Ilyas. Di pihak lain, Karni Ilyas sendiri juga tidak mengkonfirmasi hal ini. Beberapa media yang menghubunginya hanya mendapati jawaban bahwa ia sedang rapat, entah itu jawaban dari Karni Ilyas sendiri maupun jawaban dari sekertarisnya.

Tentang siapa yang akan mengarsiteki Global TV menjadi TV berita, saya tidak ingin membahasnya. Kita tunggu saja. Yang pasti, dulu Global TV juga pernah bersama Rosiana Silalahi, yang sama-sama alumnus Liputan 6 SCTV. Saya belum melihat lagi apakah Rosiana Silalahi masih di sana atau sudah pindah lagi.

Tapi saya ingin menyoroti pergerakan Global TV akhir-akhir ini.

Di tahun ini Global TV secara “mendadak” (lagi) berganti logo. Setelah 10 tahun menggunakan logo dengan ikon huruf “G” (mulai dari tvG hingga ke logo terakhir dengan bentuk huruf G yang berbeda), tahun ini Global TV melepas ikon huruf G itu. Logonya menjadi mirip dengan MNC TV dan SINDO TV (lebih lengkapnya silahkan baca di tulisan “Ganti Logo Dadakan” di blog ini).

Setelah re-launch itu, sekitar bulan Mei program berita singkat “Kilas Global” tayang kembali. Kali ini Kilas Global tayang 3 kali sehari. Program “Global Siang” yang sempat “mati dilindas” program komedi mulai tayang lagi. Setelah “Global Malam,” ada program yang sepertinya merupakan program baru, yaitu program berita “Global Sport.” Terakhir, ada program dialog baru “Indonesia Bicara” yang tayang sebelum Global Siang. Sementara program berita “Berita Global” tetap eksis.

Saya pikir memang Global TV ingin “mengembalikan porsi divisi berita” dengan menghidupkan kembali dan menambahkan beberapa program baru di jajaran program berita Global TV. Tapi dengan pernyataan Hary Tanoe bahwa Global TV akan dijadikan TV berita, saya mulai memahami pergerakan Global TV akhir-akhir ini.

Global TV memang berulang kali berubah. Dari format awal yang ingin menjadi TV Islam ketika diusung ICMI; kemudian kurangnya dana membuat Global TV “terpaksa dijual” dan akhirnya berada di bawah MNC dan memulai siaran dengan menjadi TV remaja dengan menjadi relayer MTV Indonesia; dan selanjutnya menjadi TV keluarga muda dengan program sendiri, memproduksi program MTV, dan membawa konten nickelodeon; hingga sekarang ini menjadi TV keluarga dengan menghilangnya produk MTV Indonesia dan menipisnya jatah siaran nickelodeon. Dengan pergerakan terakhir yang akan dilakukan ini (dari TV keluarga menjadi TV berita) akankah Global TV berhenti berubah wajah?

Akan seperti apakah Global TV yang menjadi TV berita? Akankah seperti TV/channel berita yang sudah ada (METRO TV, tvOne, dan BERITASATU)? Atau menjadi TV berita yang benar-benar baru? Atau menjadi “setengah” TV berita dengan tetap menyisakan program entertainment?

Kita tunggu saja akan seperti apa Global TV ini nanti. Mudah-mudahan tidak berujung seperti MNC News yang “hanya” mengumpulkan program berita dari TV dan channel milik MNC, karena sepengetahuan saya, MNC News (dulu) “hanya” menayangkan Seputar Indonesia RCTI, Lintas MNC TV, program berita Global dari Global TV, beberapa program berita “setengah” lokal dari MNC TV dan Global TV, juga beberapa program infotainment dari RCTI, MNC TV, dan Global TV serta sedikit produk MNC News sendiri seperti MNC Today (program berita Bahasa Inggris) dan Kilas Indonesia serta Kilas Internasional.

Re-Launch jtv Surabaya dan jtv Network

Stasiun TV berjangkauan provinsial pertama di Indonesia, jtv Surabaya, sudah hampir 11 tahun mengudara. Menjelang usia ke-11 ini jtv merasa perlu untuk melakukan penyegaran. Maka jtv memutuskan untuk ganti logo dengan membuat logo baru jtv dan juga tampilan iklan yang mulai ditampilkan di bulan Juli ini.

Sejak bulan Juni, jtv sudah menampilkan iklan “misterius” dengan warna-warna logo baru jtv. Ada tulisan yang muncul bergantian “SEGERA” dan kemudian “DI BULAN JULI”. Iklan ini berdurasi kira-kira 5 detik.

Kemudian, pada tanggal 18 Juli, tampillah acara “Bangga Jawa Timur” yang ternyata merupakan acara re-launch jtv Surabaya. Acara ini berlangsung di beberapa panggung (tapi saya tidak pasti menghitung jumlahnya). Saya tidak mengikuti acara ini dari awal, saya baru menonton acara ini pada pukul 8.10 malam, dan segera menyadari bahwa ini adalah acara re-launch dari jtv Surabaya.

Di sini tampil beberapa penyanyi dari Surabaya dan juga dari Jakarta. Acara ini walaupun sederhana tapi cukup menarik untuk diikuti, bahkan  untuk saya lebih menarik daripada acara TVRI pada hari Senin (Kemasan Baru di Tahun Emas). Acara ini tidak “rumit” seperti acara TVRI. Intinya hanya dua, nyanyian di panggung dan re-launch. Di luar dua inti ini ada promosi program juga yang ditampilkan dengan cukup baik oleh jtv, dan sekali lagi, jauh lebih baik dari TVRI.

Sampai pada pukul 8.40, ketika host mulai membicarakan jtv, dan pada pukul 8.43 Station ID baru muncul, puncak acara ini benar-benar menjadi puncak dari acara.

Latar belakang/setting suasana dari Station ID ini adalah keramaian sebuah terminal. Ceritanya beragam, tapi intinya adalah kondisi terminal itu sendiri. Nampaknya syuting Station ID ini dilakukan di Terminal Bus Antar Kota Osowilangun, sebuah terminal yang sekarang di-nonaktifkan oleh Pemerintah Kota Surabaya. Station ID ini berdurasi 2 menit 20 detik. Tapi versi pendek dari Station ID ini sudah dibuat dan sudah ditayangkan juga. Musik/lagu yang digunakan di Station ID adalah theme song baru dari jtv. Di Station ID ini, slogan “jtv rek!” juga kembali didengungkan, sedangkan “satus persen jatim” masuk ke dalam theme song jtv.

Logo jtv ini merepresentasikan jtv sendiri dengan tulisan yang ditulis dalam huruf biasa dan bukan huruf kapital. Sedangkan backgroundnya merupakan peta Jawa Timur dan Pulau Madura yang juga masuk dalam wilayah Provinsi Jatim. Logo ini jauh lebih lokal dari logo sebelumnya yang sudah dipergunakan selama hampir 11 tahun. Tentang warna, saya rasa jtv memiliki penjelasan tersendiri mengapa memilih gradasi biru dan gradasi orange-kuning tua.

Setelah Station ID muncul, langsung dilanjutkan dengan sambutan Direktur Utama jtv, dan pergantian on-screen logo, pada pukul 8.45.

Dan kembali ke panggung dengan penampilan berikutnya

Setelah acara ini usai pukul 9.24, di Surabaya dilanjutkan dengan program berita Boso Suroboyoan Pojok Kampung, dan di Malang sementara dipotong dengan program berita lokal Segmen Malam. Di jtv malang logonya langsung berganti dengan logo yang sama dengan logo jtv Surabaya. Hanya saja tulisan “malang” di logo ini tidak terlalu nampak sehingga orang yang menonton sepintas mungkin akan kesulitan membedakan siaran jtv Surabaya dan jtv malang, terutama jika logo jtv malang bertemu dengan warna gelap.

Dari logo-logo yang saya tampilkan di atas, untuk logo lama kita bisa dengan mudah membedakan Jtv Surabaya dengan Jtv Malang karena tulisan “MALANG” nampak jelas di logo itu dan logo on screen Jtv Malang ada di kiri, sedangkan Jtv Surabaya ada di kanan. Sementara untuk Jtv Kediri sulit dibedakan karena tulisan “Kediri” di layar sangat kecil sekali ketika dipasang on screen dan juga diletakkan di pojok kanan atas walaupun ukuran logo Jtv Kediri sedikit lebih besar.

Begitupun dengan logo baru jtv, logo jtv malang hampir tidak ada bedanya dengan jtv Surabaya karena dipasang di tempat yang sama (pojok kiri atas) dengan ukuran yang sama persis dan tulisan malang di on screen kecil sekali.

Secara umum acara “Bangga Jawa Timur” ini berjalan cukup baik dan menarik walaupun sederhana. Mungkin kesederhanaan inilah yang membuat acara ini jadi lebih menarik. Logo baru jtv untuk saya bagus. Namun saya harus mempermasalahkan logo jtv lokal (dalam hal ini Malang) yang tulisan “malang”nya tidak terlalu nampak.

TVRI, Kemasan Baru di Tahun Emas

Sudah hampir 50 tahun TVRI melakukan siaran sejak siaran uji coba pertama di 17 Agustus 1962 dan siaran resminya mulai 24 Agustus 1962. Selama 27 tahun pertama TVRI merupakan stasiun televisi monopoli karena pemerintahan orde baru membuka ijin untuk TV swasta pertama kali pada tahun 1989. TVRI menjadi primadona karena hanya stasiun TV ini yang ada.

Tapi TVRI saat itu lupa menjaga kualitas. Siarannya sering tiba-tiba berhenti sampai-sampai demi tidak membingungkan masyarakat dahulu, TVRI mengeluarkan tulisan “Kerusakan Bukan Pada Pesawat Televisi Anda” agar orang-orang tidak memukuli televisinya. Kata orang-orang jaman dulu ketika berbagi pengalamannya menonton TVRI, ketika TVRI siarannya terhenti, kebanyakan orang mengira TVnya yang rusak dan akhirnya memukul-mukul pesawat TVnya, berharap siaran berjalan kembali. Itulah alasan tulisan “Kerusakan Bukan Pada Pesawat Televisi Anda” sering muncul di televisi ketika TVRI mengalami gangguan.

Pada usia ke-50 ini, TVRI berkomitmen untuk menampilkan TVRI menjadi stasiun televisi yang lebih baik. TVRI berkomitmen untuk menjadi guru lagi. Memang, banyak acara TVRI yang sekarang juga tampil di TV lain. Sayangnya, memang TVRI kurang bisa mengikuti perkembangan jaman dan akhirnya dikalahkan oleh muridnya, TV swasta.

Melalui acara “Kemasan Baru di Tahun Emas” pada Senin 16 Juli 2012, TVRI mengeluarkan serangkaian tampilan baru itu.

Di awal acara, ditampilkan sejarah TVRI.

Dilanjutkan dengan penampilan di panggung dan tentu saja host utamanya.

Panggungnya, untuk ukuran TVRI, sudah bagus. Tapi tentu untuk ukuran TV nasional, tentu ini panggung yang biasa saja. Bannernya juga sudah bagus. Tapi sekali lagi untuk ukuran TV nasional, ini banner yang biasa saja.

Sebenarnya secara umum “kemasan baru” ini hanya mencakup 4 kelompok program: anak, musik, Ramadhan, dan berita. Tapi entah kenapa acara ini berlangsung bertele-tele hingga saya sedikit bosan menyaksikan acara ini.

Setelah berbagai penampilan dan peluncuran tampilan-tampilan baru ini, kemudian naiklah satu direksi TVRI yang memberikan sambutan sekaligus “meluncurkan logo baru”.

Baru? Ya. Warnanya saja. Ternyata tidak ada yang benar-benar baru di logo ini selain logo TVRI menjadi warna emas, dan angka 50 yang sebenarnya juga sudah muncul dari awal tahun ini. Jadi, sesungguhnya, tidak ada yang baru di sini. Lagipula, logo yang tampil di layar kaca kita hari ini juga tidak berubah.

Bagian terakhir, muncul sederetan penyiar baru di jajaran berita TVRI, dan dilanjutkan dengan tampilan baru berita TVRI yang akhirnya tidak menjadi kejutan karena sudah muncul dari sekitar 2 bulan yang lalu.

Secara umum, acara ini untuk ukuran TVRI sudah baik, tapi dalam peta TV nasional, sekali lagi harus saya bilang, tidak bagus. Sampai hari ini juga tidak nampak ada perubahan kemasan di TVRI karena tampilannya masih jadul, kurang modern. Semoga di bulan Agustus nanti ada kejutan lainnya dari TVRI yang benar-benar kejutan, bukan sekedar kejutan yang ternyata sudah muncul duluan seperti program berita Indonesia di TVRI ini.

Tampilan Baru TOPIK antv

Sebenarnya ini bukan hal baru. Sudah sejak bulan Juni antv mengganti tampilan TOPIK menjadi lebih fresh. Hanya saja dulu tampilan baru pertamanya terlihat jelek untuk saya. Bannernya berukuran besar dan begitu menghabiskan tempat, sedangkan tulisan yang bisa dimuat di banner tersebut sedikit sekali. Tapi beberapa waktu kemudian antv mengganti tampilan lagi dan sekarang ini saya akan tampilkan tampilan baru kedua dari TOPIK antv.

Dari OBB. Tampilan baru di OBB program berita TOPIK ini nampak lebih segar. Tampilan OBB ini lebih “santai” dari tampilan sebelumnya yang masih cukup formal seperti tampilan hardnews pada umumnya.

Banner-banner ini adalah banner versi dua. Banner sebelumnya, seperti saya bilang sebelumnya, berukuran besar tapi hanya mampu menampung sedikit tulisan, sehingga bisa dibilang tidak efisien. Tapi tampilan baru versi kedua ini lebih segar. Saya cukup menyukai banner ini. Lainnya, logo TOPIK di pojok kiri bawah juga tampil lebih baik daripada logo TOPIK sebelum tampilan baru ini.

Banner “Selanjutnya” ini kira-kira merupakan “pengecilan” dari banner versi pertama. Banner versi pertama, seperti yang saya bilang (sekali lagi) berukuran besar. Nah, silahkan dibayangkan bagaimana besarnya. Untuk mempermudah bayangan, perhatikan pojok kiri bawah. Logo TOPIK di sana semuanya masuk dalam area segitiga di pojok itu. Sementara yang terlihat ini, hanya sebagian saja dari logo TOPIK yang masuk di area segitiga.

Studio juga baru. Studio ini tidak lagi berlokasi di kantor antv, tapi berlokasi di Epicentrum. Nampaknya pergantian tampilan ini menjadi penanda pindahnya Redaksi News antv dari Kantor antv di Rasuna Said ke Epicentrum.

Studio ini juga nampak lebih cerah tapi lembut daripada studio sebelumnya sehingga memberi kesan yang fresh. Secara umum, semua tampilan baru di TOPIK antv ini lebih baik daripada tampilan sebelumnya.

Channel 5 fm 91.7 RRI Surabaya

Oooh, bukan. Ini bukan nama TV. Ini nama radio. Jangan kaget. Ini aslinya memang tulisan dari blog kedua (davenirvana2.wordpress.com) hehe.

Ini adalah radio terbaru dari RRI Surabaya. Radio ini ditujukan untuk pendengar kalangan menengah atas dengan konsep non-stop easy listening music. Ya, Channel 5 fm 91.7 RRI Surabaya memang dirancang untuk memenuhi kebutuhan akan musik berkualitas tinggi bagi pendengar radio yang jarang mendapatkan segmentasi khusus seperti ini. Hanya Channel 5 fm 91.7 RRI Surabaya yang siap memberikan musik-musik berkualitas untuk warga GreBangKertoSuSiLa (Gresik Bangkalan Mojokerto Surabaya Sidoarjo Lamongan).

Channel 5 menghadirkan musik sebagai sumber utama hiburan dan dipadu dengan sajian informasi menarik yang siap menemani aktifitas pendengar yang dinamis, cerdas, peduli sosial, matang, bijaksana, dan mapan secara ekonomi.

Channel 5 fm 91.7 RRI Surabaya secara resmi hadir mulai hari ini, 7 Juli 2012.

Radio profile

Positioning:
Number One
Slogan:
Memainkan Musik Terbaik
Freq:
91.7 MHz
Station Call:
Channel 5 91.7 Number One
Audience Call:
Pendengar
Music:
Easy Listening
Target Audience:
Age: 30-50
Education: S1-up
SES: B, A
Coverage Area:
Gerbang Kertasusila

Sejarah dari terciptanya logo Channel 5 fm ini dapat dibaca di sini *cerita yang aku tulis di sana dianggep wajar aja ya. Maklum, masih ababil :p huehehe*

Di luar Grebangkertosusila dan ingin mendengarkan radio ini? Kunjungi streaming Channel 5 fm 91.7 RRI Surabaya