Pertandingan Berjalan Setengah, Siaran Persija vs Arema Berhenti Tayang

Inilah yang terjadi dalam pertandingan yang berlangsung di Bekasi. Pertandingan yang mestinya disiarkan 2×45 menit, hanya disiarkan 1 babak saja. Penonton televisi banyak yang marah dan kecewa karena situasi ini.

Hal yang seperti ini jarang terjadi. Banyak yang kemudian menyalahkan tvOne atas hal ini, karena tvOne memang menjadi stasiun resmi yang menyiarkan Liga 1 tahun ini. Seperti tipikal penonton televisi pada umumnya yang maunya dimanja tanpa cari tahu apa sebab, hujatan melayang di ranah twitter, memanfaatkan tagline tvOne yang “Memang Beda”.

Apa yang coba saya pelajari dari situasi ini?

Seperti biasa, saya mencoba menelusuri apa yang sebenarnya terjadi. Sangat sulit untuk menemukan informasi mengenai apa yang sebenarnya terjadi hingga siaran langsung pertandingan dihentikan begitu saja. Sekira 10 menit melakukan penggalian informasi, saya akhirnya menemukan satu-satunya informasi yang relevan mengenai terhentinya siaran langsung Persija vs Arema tadi malam, 2 Juni 2017.

http://www.galapersib.com/liga-1/4038/sng-tvone-dirusak-siaran-langsung-persija-vs-arema-terhenti.html

Artikel ini masih jadi satu-satunya informasi yang bisa saya dapatkan terkait terhentinya siaran langsung dua tim sepakbola besar yang disebut-sebut bersahabat sejak lama itu. Stasiun penyiaran resmi Liga 1, tvOne, masih belum memberikan pernyataannya mengenai hal ini. Pertanyaan yang kemudian terbersit di benak saya adalah: akankah jika sudah merilis pernyataan, mampu “menyelamatkan” image tvOne di mata suporter kelas TVIP alias Television Important Person?

Jika sampai benar gangguan satelit yang dimaksud tvOne adalah rusaknya mobil satelit yang dipakai mengirim gambar dari Bekasi ke Jakarta, sebelum disiarkan kembali ke seluruh Indonesia, maka rasanya justru yang perlu “dikutuk” adalah para suporter anarkis. Apalagi menurut informasi lain yang beredar bilang, mobil SNG itu bukan milik tvOne, tapi milik Telkom Indonesia yang satelitnya dipakai untuk mengirimkan gambar dari Bekasi ke Pulogadung, karena setahu saya, tvOne hanya bertugas menyiarkan pertandingan, dengan membeli lisensi kepada produsen siaran sepakbola yang ditunjuk oleh PSSI. Artinya, tvOne tidak bekerja sendiri dalam menyiarkan pertandingan Liga 1.

Pernyataan “gangguan satelit” sendiri saya rasa sudah jadi pernyataan yang paling tepat, mengingat kabar yang beredar bilang para anarkis yang melakukan aksi anarkitis itu menggunakan atribut oranye. Bisa jadi, tvOne memang sedang mencari posisi yang lebih aman karena tidak kondusifnya situasi di luar stadion tersebut. Lagi pula, kalau tvOne sampai berani menyebut nama kelompok suporter yang anarkis, bukan tidak mungkin kantor tvOne akan didemo kalangan suporter itu, walaupun bisa jadi juga faktanya oknum dari kelompok suporter itu yang melakukan pengrusakan.

Yah, semoga suporter sepakbola Indonesia bisa lebih damai, karena terbukti dari kejadian semalam, rusuhnya sebagian kecil suporter di stadion bisa memicu kerugian bagi suporter lain di seluruh penjuru negeri yang menonton melalui televisi. Semoga juga penonton televisi Indonesia juga sadar, bahwa gambar bisa sampai di layar kaca mereka tidaklah semudah atau sesederhana yang dibayangkan. Semoga saja bisa sama-sama sadarnya, semoga.

View on Path