Sekedar Referensi Makanan jika Berkunjung ke Malang

OOT boleh dong ya 😉 ada blog baru, namanya alamatnya di nakamakanmalang.wordpress.com yang bakal ngasih referensi kuliner di Malang. Kalau ada yang dari luar Malang dan akan berkunjung, jangan sampai kelaparan di kota ini. Jadi inget, sebelum dan selama di Malang, kunjungi nakamakanmalang.wordpress.com untuk referensi kuliner kamu di Malang 😉

antv Mendadak Jernih di Berbagai Wilayah

Setidaknya begitulah yang saya baca dari beberapa teman yang sudah menyampaikan amatannya melalui group facebook davenirvana1 World. Setidaknya teman-teman dari Bandung, Jogjakarta, Denpasar, dan Surabaya sudah menyampaikan juga dengan foto bagaimana penerimaan antv di wilayah masing-masing. Peningkatan kualitas gambar ini terjadi dalam waktu beberapa jam sebelum Piala Dunia dimulai.

Saat ini saya di Malang juga merasakan ada peningkatan kualitas sinyal yang cukup berarti. Walaupun tidak jernih-jernih amat (sepertinya karena kawasan rumah saya dan antena TV yang saya gunakan sudah cukup lama dipakai, hampir 9 tahun), ada perubahan yang nampak di rumah. Bintik semut tak sebanyak sebelumnya, walaupun sayangnya gambarnya tidak bisa tajam, masih sering ada bayangan tertinggal di layar ketika pemain sepakbola berlari atau kamera bergerak dengan cepat, mungkin karena masih analog. Namun, peningkatan ini nampaknya cukup berarti bagi para pecinta sepakbola.

Walaupun meningkat, antv di Malang sempat mengalami gangguan sesaat sebelum pembukaan Piala Dunia berlangsung Jumat dinihari waktu Indonesia. Hampir selama 5 menit antv hanya mengudarakan color bar sesaat setelah antv kehilangan sinyal dari satelitnya. Setelah 5 menit color bar, antv kembali memunculkan gambar, nampaknya kali ini dari viva+, TV berbayar viva group, karena ada banner nama channel berwarna abu-abu, dengan unsur merah, dan nama channel adalah “ANTV WORLD CUP”, sempat muncul beberapa detik. Menggunakan (yang saya duga) viva+ itu, audio antv mendadak sangat kencang, berbeda jauh dari stasiun TV lainnya yang masih mengudara di Malang pada jam itu. Saat saya menulis ini audio antv di Malang sudah normal kembali.

Sementara itu, tidak nampak ada perubahan pada tvOne di Malang. Sejak dulu sinyal tvOne di rumah saya memang jauh lebih baik daripada antv. Hanya saja secara nasional yang bisa kita amati adalah hilangnya running text dari bagian bawah layar, logo tidak beranimasi, pun dengan label LIVE yang tidak bergeming (maksud saya juga tidak dianimasi, biasanya beranimasi hilang dan muncul seperti diketik) dan sedikit tergeser ke kiri. Sisanya, kalibrasi warna antv di Malang lebih baik daripada di tvOne, dan pergerakan objek di antv lebih halus daripada tvOne.

Uniknya TV Berbayar yang Mendapat Hak Siar Piala Dunia 2014

Setiap TV berbayar memiliki unggulannya masing-masing. Ada yang punya banyak kanal film, ada yang punya banyak kanal hiburan, ada yang punya banyak kanal India, macam-macam. Banyak yang memperkirakan TV berbayar yang akan unggul di tahun ini adalah yang menyiarkan Piala Dunia 2014. Pertanyaannya: apa iya?

Mari kita tengok dua TV berbayar yang berhak menyiarkan Piala Dunia 2014 di Brasil kali ini. Ada viva+ dan K-VISION. Apa yang membuat saya menyebut keduanya unik?

Pertama: kedua TV berbayar ini merupakan pemain baru. Keduanya adalah operator TV berbayar yang sama-sama diluncurkan 2014 ini. Nampaknya perlu perjuangan yang cukup berat bagi keduanya yang masih sama-sama baru untuk bisa membeli lisensi PD Brasil 2014 kali ini.

Kedua: dua-duanya sama-sama menjual, bukan meminjamkan. Iya, baik viva+ maupun K-VISION sama-sama menawarkan layanannya dengan sistem jual. Mahal jadi sesuatu yang mutlak pada akhirnya. Walaupun saya tidak mengetahui secara pasti pasarnya seperti apa, tapi nampaknya orang Indonesia masih keberatan jika harus membeli peralatan.

Itulah dua keunikan TV berbayar pemegang lisensi Piala Dunia tahun ini. Kalau ada yang lainnya, ya saya bisa sebut keduanya langsung menawarkan HD. Ini masih di awal Piala Dunia, jadi kalau ada rezeki berlebih, silakan segera beli satu di antara kedua operator ini, mumpung masih banyak pertandingan yang bisa disaksikan 🙂

TV Berjaringan “Baru” di Malang

Seminggu belakangan ini, saya mengamati channel 22 UHF dan 60 UHF di Malang. Channel-channel ini merupakan tempat beroperasinya TRANS TV dan TRANS 7. Kedua stasiun TV satu grup ini saya perhatikan karena ada sesuatu yang baru dari keduanya: adzan Maghrib lokal.

Setelah MNC Grup, TRANS MEDIA menjadi kelompok televisi kedua yang menyiarkan adzan lokal di Malang. Suara adzan dari TRANS TV dan TRANS 7 sama, tapi berbeda visual. Perbedaan lainnya adalah jika MNC Grup menyiarkan adzan Maghrib tanpa logo, maka televisi milik TRANS MEDIA menyiarkan adzan dengan logo.

TRANS TV menggunakan logo putih transparannya, dengan tambahan tulisan “MALANG” di bawahnya. Ukuran logo TRANS TV MALANG lebih besar dari logo TRANS TV di Jakarta. Berbeda dengan saudara tuanya, TRANS 7 memasang logo normal berwarna dengan tulisan MALANG di bawahnya. Logo TRANS 7 MALANG berukuran lebih kecil dibanding logo TRANS 7 di Jakarta.

Perbedaan lainnya dari MNC dan TRANS dalam hal pemotongan adzan dari Jakarta, jika MNC memasang iklan di satelit dan direlay oleh seluruh stasiun relaynya, maka TRANS MEDIA memilih untuk memotong siaran dari Jakarta secara lokal. Jika di satelit siaran TRANS TV dan TRANS 7 berisi adzan Maghrib, maka di terestrial luar Jakarta akan berisi promo program masing-masing stasiun lokal, dengan logo nasional yang terpampang, bukan logo lokal MALANG seperti ketika adzan.

Stasiun televisi manakah yang akan menyusul berikutnya di Malang? Kita tunggu saja.

Sekedar informasi, sejak berubah menjadi rtv, rtv MALANG justru tidak menyiarkan adzan lokal lagi seperti zaman NDTV dan B CHANNEL dulu. rtv MALANG menyiarkan adzan dari Jakarta.