Kalau dulu saya pernah sampaikan daftar TV lokal di Malang, sekarang saya sampaikan kemungkinan TV yang ada sekarang ini untuk dijadikan anggota berjaringan. Urutannya saya sampaikan dengan urutan channel
DHAMMA TV – 26 UHF
TV lokal ini memfokuskan diri pada bidang keagamaan, yaitu Agama Buddha. Saat ini DHAMMA TV akan sulit dijadikan bagian dari channel berjaringan karena DHAMMA TV sekarang menjadi induk dari jaringan DHAMMA TV yang mulai siaran di Kediri (dan mungkin beberapa kota lain). Namun tidak menutup kemungkinan bagi DHAMMA TV menjadi bagian dari TV Buddha lain yang ada Indonesia, tapi harus dilihat apakah ada konten yang cocok untuk dijadikan bagian dari jaringan itu. Komposisi tayangan DHAMMA TV sekarang ini adalah religi (dialog seputar agama Buddha, ceramah agama Buddha, meditasi pagi dan malam, musik Buddha, musik Buddha untuk anak-anak); general entertainment (musik Indonesia, musik Korea, musik mancanegara, tembang kenangan mancanegara, dialog kesehatan, dialog psikologi; drama berseri dari China/Korea); informasi (news magazine); olahraga (profil olahraga, dialog AREMA) dan anak-anak. Dengan komposisi acaranya sekarang ini, DHAMMA TV saya anggap sebagai salah satu TV dengan tatanan program terbaik untuk ukuran Malang Raya saat ini.
GAJAYANA TV – 28 UHF
TV yang bersiaran dari kampus Universitas Gajayana (Uniga) ini hanya bersiaran dengan test card saja untuk sementara ini. Karena belum ada konten sama sekali, peluang GAJAYANA TV untuk dijadikan bagian dari TV berjaringan bergenre apapun sangat besar. Namun saya kurang yakin apakah pancaran sinyalnya cukup luas karena di dalam Kota Malang sinyalnya tidak terlalu bagus dan saya juga tidak yakin TV jenis apakah GAJAYANA TV ini, apakah TV swasta atau TV komunitas kampus karena saya pernah menemukan tulisan bahwa GAJAYANA TV disiapkan untuk menjadi TV swasta, tapi lokasinya yang di kampus membuat saya tidak yakin.
ATV – 32 UHF
TV yang dijalankan oleh Pemerintah Kota Batu ini telah menjalin kerjasama dengan KOMPAS. Namun dalam perkembangan terakhir diketahui bahwa kerjasama LPPL Kota Batu ini dengan KOMPAS memiliki sedikit masalah, dan menurut DPRD Kota Batu kerjasama itu telah dinyatakan berakhir demi hukum. Sekarang ini ATV masih tetap menjalankan penyiaran konten dari KOMPAS. Lebih lengkap tentang ini telah saya sampaikan di tulisan saya “ATV Setelah Masuknya KOMPAS”. Untuk kemungkinan berjaringan, dengan posisinya sebagai LPPL, sebenarnya ATV hanya diizinkan berjaringan dengan TVRI yang LPP. Kemungkinan ATV menjadi anggota TV berjaringan jika mengikuti aturan ini akan menjadi kecil. Untuk menentukan bagaimana kemungkinannya, sepertinya harus menunggu perkembangan kerjasama ATV dengan KOMPAS hingga beberapa waktu lagi.
Batu tv – 48 UHF
Televisi yang dianggap menjadi TV lokal pertama di Malang Raya ini saat ini sedang menjalani kerjasama konten dengan TEMPO TV. Saya tidak mengetahui kapan saja waktu penyiaran konten TEMPO TV karena mungkin dilangsungkan pada saat saya sedang di sekolah. Tapi dengan masih eksisnya nama Batu tv di website TEMPO TV, maka bisa dibilang kerjasama konten itu masih berlanjut. Jika melihat sesama bagian TEMPO TV di Kediri, KSTV, yang juga menerima konten dari ANTARA TV, maka saya simpulkan Batu tv masih bisa diberi kerjasama konten atau bagian dari TV berjaringan baru pada jam di luar jam tayang TEMPO TV di Batu tv. Bisa dibilang, keterbukaan Batu tv menjadi anggota TV berjaringan baru masih ada. Konten Batu tv saat ini kebanyakan adalah event-event yang diselenggarakan warga Malang sendiri. Program lainnya adalah berita dalam porsi yang bisa dibilang sangat sedikit, dan slot waktu kosong diisi dengan pemutaran lagu.
Malang TV – 50 UHF
Televisi ini telah konsisten bermain di jalur entertainment sebagai jalur utama, dengan acara berorientasi local entertainment (musik campursari, dangdut, dan semacamnya; promosi bisnis lokal seperti Warung Anda (semacam Wisata Kuliner)); general entertainment (musik Indonesia, musik manca, tembang kenangan, tembang kenangan mancanegara dan semacamnya; kuis; film); berita (nama program berita di Malang TV adalah Lintas (Pagi, Siang, Sore, Petang, 30)); dan anak-anak (kartun); juga religi. Dengan komposisi program yang ada sekarang ini, Malang TV saya anggap sebagai satu dari TV dengan tatanan program terbaik untuk ukuran lokal Malang Raya. Untuk kemungkinan berjaringan, dengan telah mantapnya program-program yang dimiliki Malang TV, sepertinya akan sedikit sulit untuk menjadikan Malang TV sebagai anggota TV berjaringan baru. Melihat pengalaman sebelumnya, Malang TV bisa dimasuki TV berjaringan dengan genre general entertainment seperti kerjasamanya dengan VH1 Indonesia dari MNC beberapa tahun lalu dalam porsi yang sedikit, atau bisa dibilang konten lokal lebih mendominasi. Mungkin juga, tergantung dengan KDS 8, radio yang satu manajemen dengan Malang TV.
ftv – 52 UHF
Dengan siarannya saat ini, family television ini sudah mulai terlihat tatanan programnya. Saat ini family television lebih ke arah menaikkan talenta lokal dengan acara-acara menyanyi dengan organ tunggal pada jam utama. Selain itu dalam waktu yang kosong ada pemutaran lagu-lagu Indonesia dan mancanegara, juga beberapa acara lain. Dengan komposisi program yang ada sekarang, ftv mempunyai kemungkinan yang sangat besar untuk menjadi anggota TV berjaringan baru. Menurut saya, perbaikan kualitas program masih sangat diperlukan di TV lokal termuda ini.
CRTV – 62 UHF
TV yang memiliki ciri Islam ini sejak launching ulangnya juga mulai banyak bermain di general entertainment. Komposisi program CRTV sekarang ini adalah general entertainment (musik, pembahasan film); religi (ceramah Islam, dialog agama Islam); yang berorientasi lokal (info usaha, Warung Kuliner (semacam Wisata Kuliner); dan berita (Ngalam Sepekan). Dengan komposisi program yang ada saat ini, kemungkinan masuknya program baru dari TV berjaringan baru sangat lebar, namun kontennya berkisar pada general entertainment atau religi.
Yang perlu menjadi catatan adalah bahwa sebenarnya semua TV berjaringan bisa masuk ke TV-TV lokal yang ada, jika terjadi perubahan genre atas kesepakatan dari investor dan pemilik TV lokal, dan untuk hal itu, akan memerlukan pembicaraan yang panjang antara calon induk dan calon anggota berjaringan